Tercabaikan adalah merek kuliner lokal dari Bandung yang didirikan oleh Inggra Dwipo Prayogo pada  6 Agustus 2017, berawal dari modal kecil (sekitar Rp150.000) dan penjualan baso aci dari rumah.
Nama merek, "TerCABAIkan" , dipilih untuk menonjolkan ciri khas rasa pedas yang kuat.
Pendirinya, Inggra, memutuskan berwirausaha setelah meninggalkan kariernya di sektor perhotelan.

Produk dan Inovasi

• Produk Unggulan: Baso Aci TerCABAIkan (bakso aci berbahan tapioka) yang dikemas modern dengan sambal istimewa.
• Menu Lain: Cuankie, Baso Sapi, Mie Kocok, Kupat Tahu Chili oil, Pentol, dan Cimol Bojot ,Cimol Mozarella.
• Inovasi: Mengemas makanan tradisional (seperti kupat tahu) menjadi sajian modern dengan sentuhan sambal chili oil  dan sambal geprek khas Tercabaikan.
• Pengemasan: Produk dikemas praktis (pouch atau siap saji) dengan desain kontemporer dan tagline ceria, memperkuat identitas kekinian.

Visi dan Strategi Bisnis

Misi: utama brand ini Adalah  " mengemas makanan tradisional menjadi sajian modern " menggunakan cabai pilihan terbaik.
Visi: bisnisnya adalah membawa kuliner pedas khas Bandung untuk dinikmati lebih luas, termasuk pasar global.

Untuk mencapai visi tersebut, Inggra aktif mengikuti pelatihan go digital. meningkatkan kapasitas produksi, dan memasarkan produk melalui marketplace online dan media sosial. Ia juga giat mengikuti pameran UMKM hingga berhasil mendapatkan business matching dengan distributor luar negeri.

Pencapaian dan Ekspansi

• Ekspor: Tercabaikan telah melakukan ekspor mandiri ke beberapa negara, seperti  Arab Saudi, Vietnam, Filipina, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura,danTurki.
• Penghargaan: Pada Tahun 2020 Tercabaikan Menjadi 25 UMKM Terbaik Brincubator Nasional  ,Pada Tahun 2021 ,Tercabaikan menjadi BEST SELLER (Penjualan Transaksi Terbanyak) di acara Brincubator ,Pada tahun 2022,masuk dalam daftar 25 UMKM Award terbaik Kota Bandung .
• Pertumbuhan Usaha: Walau sempat terdampak pandemi, Tercabaikan kini memiliki empat outlet yang beroperasi di Bandung dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan peroutlet.
• Ketenagakerjaan : Mempekerjakan sekitar tujuh karyawan tetap.

Tercabaikan menjadi contoh UMKM yang berhasil beradaptasi dengan globalisasi, mengubah makanan tradisional menjadi sajian modern yang siap bersaing di pasar domestik maupun internasional.